Cara Melakukan Survei Harga yang Benar

Mengapa Survei Harga Menjadi Pondasi Utama dalam Pengadaan

Dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, salah satu dokumen yang paling penting adalah hasil survei harga. Dokumen inilah yang menjadi dasar penyusunan HPS, analisis kewajaran harga, hingga proses negosiasi. Tanpa survei harga yang benar, HPS dapat menjadi tidak akurat, penawaran penyedia bisa sulit dinilai, dan proses pengadaan berisiko menghadapi temuan audit. Karena itu, survei harga bukan sekadar formalitas, tetapi proses yang benar-benar menentukan kualitas pengadaan.

Sayangnya, masih banyak penyusun RAB atau penyusun HPS yang melakukan survei harga secara terburu-buru. Mereka mengambil harga dari satu sumber saja, tidak memperhatikan spesifikasi teknis, atau menggunakan harga yang tidak relevan. Kesalahan ini bisa menyebabkan harga menjadi tidak wajar, terlalu mahal atau terlalu rendah, dan tidak mencerminkan kondisi pasar sebenarnya.

Untuk memastikan bahwa pengadaan berjalan efektif dan akuntabel, survei harga harus dilakukan dengan metode yang benar. Artikel ini membahas cara sederhana namun akurat untuk melakukan survei harga yang dapat dipertanggungjawabkan kepada auditor, serta mencerminkan harga pasar yang wajar.

Tujuan Survei Harga: Bukan Mencari Harga Termurah, tetapi Harga Wajar

Kesalahan umum yang sering terjadi dalam survei harga adalah mencari harga termurah. Padahal, tujuan survei harga bukanlah mencari harga paling rendah, melainkan mencari harga paling wajar berdasarkan kondisi pasar. Harga wajar adalah harga yang mencerminkan kualitas, spesifikasi, merek, lokasi, dan waktu.

Harga terlalu murah biasanya menandakan kualitas rendah atau barang tidak sesuai spesifikasi. Sebaliknya, harga terlalu mahal sering mengindikasikan bahwa sumber survei tidak valid, atau penyedia menaikkan harga karena permintaan tinggi. Karena itu, survei harus fokus pada bagaimana menemukan harga yang berada pada rentang logis, bukan harga ekstrem.

Dengan memahami tujuan survei harga sebagai cara menemukan harga wajar, penyusun HPS dapat menghindari banyak kesalahan yang sering terjadi dalam proses pengadaan.

Memahami Spesifikasi sebelum Mengambil Data Harga

Sebelum memulai survei harga, penyusun HPS harus benar-benar memahami spesifikasi barang atau pekerjaan yang akan dibeli. Spesifikasi adalah faktor utama yang memengaruhi harga. Jika survei dilakukan tanpa memahami spesifikasi, maka hasil survei akan salah arah.

Spesifikasi harus dipahami secara detail:

  • Jenis barang atau jasa
  • Ukuran atau kapasitas
  • Standar kualitas yang harus dipenuhi
  • Merek jika bersifat khusus
  • Fitur teknis yang wajib ada

Tanpa pemahaman spesifikasi, penyusun dapat membandingkan harga barang yang sebenarnya tidak sebanding. Misalnya, survei laptop dengan prosesor generasi lama dibandingkan dengan laptop generasi terbaru. Kesalahan seperti ini membuat survei menjadi tidak valid di mata auditor.

Dengan memahami spesifikasi, penyusun dapat memastikan bahwa harga yang dibandingkan adalah harga dari barang yang sejenis.

Menggunakan Banyak Sumber sebagai Pembanding Harga

Salah satu prinsip survei harga yang benar adalah menggunakan lebih dari satu sumber harga. Menggunakan satu sumber saja tidak akan mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya. Pasar selalu memberikan variasi harga, sehingga survei harus menangkap variasi tersebut.

Sumber harga bisa berasal dari berbagai tempat, seperti:

  • Toko fisik
  • E-commerce
  • Distributor resmi
  • Harga katalog elektronik
  • Kontrak pengadaan terbaru
  • Survei lapangan

Semakin banyak sumber yang dibandingkan, semakin kuat hasil survei. Penyusun dapat melihat pola harga dan menentukan rentang harga wajar. Auditor biasanya menilai survei harga yang memiliki beberapa sumber sebagai survei yang valid dan objektif.

Menggunakan banyak sumber juga membantu menghindari anomali harga dari satu penyedia yang tidak representatif.

Mencatat Waktu Pengambilan Data Harga

Waktu survei sangat mempengaruhi hasil. Harga bisa berubah dengan cepat, terutama pada sektor seperti material konstruksi atau barang impor. Karena itu, setiap pengambilan data harga harus mencantumkan tanggal yang jelas. Auditor selalu memperhatikan apakah waktu survei sesuai dengan waktu pelaksanaan pengadaan.

Jika survei dilakukan terlalu lama sebelum proses pengadaan, auditor dapat menyatakan bahwa harga sudah tidak valid. Biasanya survei lebih dari tiga bulan dianggap berisiko, terutama untuk barang dengan harga fluktuatif.

Karena itu, penyusun survei harus selalu memperbarui survei jika terjadi penundaan dalam pengadaan. Dengan mencatat waktu pengambilan data, penyusun dapat menjelaskan relevansi harga kepada auditor.

Membandingkan Harga secara Adil Berdasarkan Kualitas dan Kondisi

Kualitas barang memengaruhi harga. Karena itu, ketika membandingkan harga dari beberapa sumber, penyusun harus mempertimbangkan kualitas barang yang ditawarkan. Misalnya, barang baru tentu lebih mahal daripada barang refurbished. Merek terkenal biasanya lebih mahal daripada merek generik.

Selain kualitas, kondisi barang harus dipertimbangkan. Barang stok lama bisa lebih murah karena penyedia ingin menghabiskan stok. Karena itu, penyusun survei harus memastikan bahwa harga yang dibandingkan memiliki kualitas dan kondisi yang setara.

Jika penyusun menemukan harga yang jauh lebih rendah, harus diperiksa apakah barang tersebut benar-benar sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta. Dengan cara ini, survei harga menjadi lebih objektif dan akurat.

Menganalisis Perbedaan Harga yang Terlalu Jauh

Dalam survei harga, sering kali terdapat perbedaan harga yang signifikan antara satu penyedia dan penyedia lainnya. Perbedaan harga yang terlalu jauh harus dianalisis. Penyusun tidak boleh langsung memasukkan harga terendah atau tertinggi tanpa pertimbangan.

Jika harga sangat rendah, penyusun harus memeriksa apakah barang tersebut benar-benar sesuai spesifikasi. Kadang-kadang penyedia memberikan harga promo, barang stok lama, atau barang dengan kualitas rendah.

Jika harga sangat tinggi, mungkin penyedia memiliki alasan tertentu seperti biaya distribusi tinggi, barang impor, atau risiko penyediaan lainnya.

Dengan menganalisis perbedaan harga, penyusun HPS dapat menentukan harga yang benar-benar mencerminkan kondisi pasar.

Melampirkan Bukti Survei untuk Memperkuat Validitas

Setiap harga dalam survei harus memiliki bukti pendukung yang jelas. Bukti ini dapat berupa:

  • Foto barang
  • Struk harga
  • Tangkapan layar halaman e-commerce
  • Kutipan atau brosur resmi
  • Email dari penyedia

Auditor sering meminta bukti untuk memastikan bahwa survei benar-benar dilakukan. Tanpa bukti pendukung, auditor bisa menyatakan bahwa survei tidak valid atau tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Karena itu, setiap survei harus dilengkapi berkas pendukung. Semakin lengkap bukti surveinya, semakin kuat dokumen tersebut saat audit.

Menentukan Harga Wajar Menggunakan Rentang Harga

Setelah mengumpulkan harga dari berbagai sumber, penyusun harus menentukan harga wajar. Metode yang mudah dan sering dipakai auditor adalah metode rentang harga. Caranya adalah dengan melihat harga terendah, tertinggi, dan harga yang paling banyak muncul.

Dengan menentukan rentang harga, penyusun dapat mengetahui batas kewajaran. Rentang ini menggambarkan kondisi pasar yang sebenarnya dan membantu menentukan angka HPS yang objektif.

Jika harga penyedia yang masuk tender berada dalam rentang ini, maka harga tersebut dianggap wajar oleh auditor.

Rentang harga juga membantu menghindari perdebatan harga tunggal yang sering terjadi antara PPK dan auditor.

Melakukan Klarifikasi Jika Diperlukan

Dalam beberapa kasus, penyusun mungkin perlu melakukan klarifikasi kepada penyedia. Klarifikasi dilakukan ketika harga yang diberikan berbeda jauh dari pasar atau ketika ada informasi yang tidak jelas dalam survei.

Klarifikasi bisa dilakukan secara langsung atau melalui komunikasi elektronik. Hal ini membantu memastikan bahwa data harga benar-benar valid.

Auditor menghargai proses klarifikasi karena menunjukkan bahwa penyusun HPS benar-benar memastikan keakuratan harga.

Survei Harga yang Benar Menghasilkan Pengadaan yang Akurat

Survei harga adalah proses dasar namun sangat penting dalam pengadaan. Survei harus dilakukan dengan memahami spesifikasi barang, menggunakan sumber harga yang beragam, mencatat waktu survei, memperhatikan kualitas, dan menyediakan bukti pendukung. Survei yang benar membantu menghasilkan HPS yang valid, penilaian kewajaran harga yang akurat, serta proses pengadaan yang aman dari temuan audit.

Dengan melakukan survei harga secara benar, penyusun HPS dapat bekerja lebih profesional, memastikan efisiensi anggaran, dan menjaga kredibilitas instansinya.

Bagikan tulisan ini jika bermanfaat